May 27, 2012

Presiden: BP Sanggupi Ikut Kembangkan Panas Bumi

Sabtu, 26 Mei 2012 | 1:29

YOGYAKARTA- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan British Petroleum (BP) menyanggupi untuk ikut mengembangkan geothermal (panas bumi) di Indonesia.

"BP dengan pembicaraan tadi sanggup juga untuk ikut mengembangkan geothermal yang ada di Indonesia dengan demikian menambah lagi daya listrik yang kita miliki," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di Gedung Agung, Yogyakarta.

Presiden mengemukakan hal itu merupakan hasil pembicaraan dirinya dengan CEO BP Bob Dudley di Gedung Agung, Yogyakarta, Jumat siang.

Presiden mengatakan, selama ini geothermal belum tergarap dengan baik, meskipun Indonesia memiliki deposit tertinggi di dunia. Geothermal masih sulit dikembangkan karena masih banyaknya tantangan-tantangan dalam berinvestasi.

Meskipun, insentif-insentif di bidang geothermal dikembangkan, sektor ini belum mampu berkembang. Apalagi dengan harga minyak yang kini disubsidi, membuat harga belum kompetitif.

“Namun demikian panas bumi merupakan salah satu masa depan energi terbarukan yang ramah lingkungan,” katanya.

Ladang Tangguh
Sementara itu, Presiden juga mengapresiasi atas pembicaraan dengan BP yang menyepakati 230 juta kaki kubik per hari gas dari ladang tangguh untuk dialirkan ke dalam negeri guna memenuhi industri dalam negeri dimana sebelumnya, gas-gas tersebut sepenuhnya dijual keluar negeri.

“Kesepakatan tersebut akan mendukung pembangunan perekonomian terutama pengembangan industri dalam negeri,” kata Presiden.

Presiden menambahkan, pemerintah ke depan, terus melakukan upaya-upaya renegosiasi ulang kontrak-kontrak karya agar gas-gas hasil ladang di Indonesia dapat dijual di dalam negeri.

"Menyadari tuntutan ekonomi kita, maka pemerintah sesungguhnya beberapa saat yang lalu dan sekarang terus melaksanakan negosiasi, pembicaraan kembali agar gas yang diproduksi di Indonesia tentunya tidak tepat dan tidak adil kalau semuanya harus dijual di luar negeri," kata Presiden.

Namun demikian, Presiden mengatakan, pemerintah tetap menghormati kontrak-kontrak karya yang telah ditandatangani di masa yang lampau.

"Tapi saya juga mengajak para investor, para pemimpin bisnis di Indonesia ini untuk memahami situasi Indonesia ini. Kalau memang kontraknya dirasa tidak tepat dan dirasakan kurang adil, maka menata niat dengan baik untuk kita perbaiki dan perbarui," kata Presiden. (ant/gor)

http://www.investor.co.id/energy/presiden-bp-sanggupi-ikut-kembangkan-panas-bumi/36926

No comments:

Post a Comment