JAKARTA: Harga sejumlah komoditas tambang diperkirakan naik menyusul
kebijakan pemerintah yang akan mengenakan bea keluar terhadap ekspor
mineral berbentuk bahan mentah.
Sejumlah komoditas yang diperkirakan terkena dampak adalah timah
mengingat Indonesia merupakan produsen terbesar dunia logam tersebut.
Dalam perdagangan London Metal Exchange, harga timah ditutup (1 Mei 2012) pada posisi US$22.500 atau turun dibandingkan harga sebelumnya.
Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association Syahrir A.B. mengatakan kebijakan bea keluar tersebut akan berpengaruh terhadap biaya operasional atas ekspor komditas tersebut. Namun, dia belum dapat memastikan besaran kenaikan harga yang akan terjadi.
“Pastinya akan mempengaruhi harga . Mungkin pada kisaran 20%-50%,” katanya, Rabu 2 Mei 2012.
Secara umum, lanjutnya, kebijakan tersebut akan mempengaruhi seluruh harga 14 komoditas yang dikenai bea keluar. Namun, lanjutnya, kebijakan ekspor tersebut akan berpengaruh terhadap harga timah mengingat Indonesia merupakan produsen terbesar dunia.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Timah Tbk (persero) Sukrisno menilai kebijakan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap ekspor perseroan.
“Tidak akan berpengaruh karena yang kami ekspor adalah timah yang sudah diolah,” katanya.
Dia mengatakan sejauh ini harga timah relative stabil. Dari sisi produksi, lanjutnya juga telah mencapi jumlah yang memenuhi permintaan.
Sementara itu, Analis Senior Monex Investindo Futures Ariston Tjendra membenarkan adanya kebijakan bea keluar tersebut akan memicu kenaikan harga timah. Namun, lanjutnya, sejauh ini harga timah masih stabil. (arh)
http://www.bisnis.com/articles/bea-keluar-tambang-harga-timah-masih-stabil
No comments:
Post a Comment